Ini adalah salah satu doa yang dipanjatkan oleh Nabiyullah Ibrahim, ‘alaihissalam, Allah berfirman tentang Ibrahim yang memanjatkan doa,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. (Qs. Ash Shaffat : 100)
Dalam ayat ini menunjukkan (bahwa) doa para Nabi (hanya ditujukan) kepada Allah subhanahu wata’ala semata tidak kepada selainNya. Hal seperti ini banyak terdapat di dalam al-Qur’an. Dan, seorang Muslim paling tidak mengambil dua faedah darinya,
Hendaknya seorang Muslim meneladani mereka, maka hendaklah banyak-banyak berdoa kepada Allah ta’ala, sesungguhnya berdoa termasuk bentuk ibadah yang paling agung, dan tak ada sesuatu yang lebih mulia darinya.
Dan di dalam ayat ini ditunjukkan bahwa permohonan agar seseorang dikaruniai keturunan tidak boleh ditunjukkan kecuali kepada Allah subhanahu wata’ala. Oleh karenanya, Nabiyullah Ibrahim meminta agar dikaruniai keturanan kepada Rabbnya subhanahu wa ta’ala.
Dan di dalamnya pula ditunjukkan pentingnya memperhatikan urusan kebaikan keturunan, karena Nabi Ibrahim menyebutkan spesifikasi permintaan dikaruniakan keturunan yang baik. Seorang anak yang sholehlah yang akan mendatangkan manfaat (meski orang tuanya telah meninggal dunia-pen). Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ»
“Bila seseorang telah meninggal dunia niscaya terputuslah darinya amalnya kecuali tiga perkara, “ Sodaqoh Jariyah atau Ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakannya (HR. Muslim)
Dan, yang dimaksud “shalih“ (baik) adalah siapa yang menunaikan hak Allah dan hak hamba-hambaNya.
Jum'at, 23 Dzulhijjah 1435 H
17 Oktober 2014 M

0 comments:
Post a Comment