Tentang Kenajisan Madzi dan Wadi

أَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : " كُنْت رَجُلا مَذَّاءً ، فَاسْتَحْيَتْ أَنْ أَسْأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَكَانِ ابْنَتِهِ ، فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ بْنَ الأَسْوَدِ فَسَأَلَهُ ، فَقَالَ : يَغْسِلُ ذَكَرَهُ وَأُنْثَيَيْهِ وَيَتَوَضَّأُ " . وَفِي لَفْظٍ  يَغْسِلُ ذَكَرَهُ وَيَتَوَضَّأُ 

Dari ‘Ali, dia berkata: “Saya adalah laki-laki yang mudah keluar madzi, maka aku perintah seseorang untuk bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallamlantaran posisiku sebagai mantu beliau (maksudnya Ali malu bertanya sendiri), maka orang itu bertanya, lalu Rasulullah menjawab: “Wudhulah dan cuci kemaluanmu.” (HR. Bukhari No. 269)

سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ: الْمَنِيُّ وَالْوَدْيُ وَالْمَذْيُ، أَمَّا الْمَنِيُّ: فَهُوَ الَّذِي مِنْهُ الْغُسْلُ، وَأَمَّا الْوَدْيُ وَالْمَذْيُ فَقَالَ: اغْسِلْ ذَكَرَكَ أَوْ مَذَاكِيرَكَ وَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ

"Aku mendengar Ibnu Abbas menjelaskan mengenai mani, madzi dan wadi, beliau berkata; "(Keluarnya) Mani mewajibkan mandi", sedangkan mengenai (keluarnya) wadi dan madzi beliau berkata; "Basuhlah dzakar (kemaluan)mu, dan wudhulah sebagaimana engkau wudhu ketika hendak sholat." (Sunan Baihaqi, no.800).
 
Hukum Madzi menurut Syafi'iyah adalah Najis, begitu juga Hanafiyah menurut Pendapat Jumhurnya begitu Juga sebagian Hanabilah. Sedangkan Malikiyah Tidak Najis. [Mausu'ah Fiqhiyah Juz 4 Hal 119]

Madzi dan Wadi hukumnya sebagaimana air kencing demikian di sebutkan dalam taqrirotus sasidah



 
Share on Google Plus

About Admin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment