Karena pemahaman seseorang tergantung nyandaknya akal

Hawa nafsu menguasai jiwa jiwa manusia yang berkeyakinan bahwa yang ia yakini adalah paling benar dan memaksakan kehendak dengan hujjah yang ia punya.

Mengandalkan hanya apa yang ia tau untuk menghakimi dan menyalahkan apa yang orang lain ketahui dalam berdakwah dan bermuamalah.

Sesungguhnya Allah menyukai hati yang lemah lembut penuh cinta terhadap saudara yang sudah hijrah maupun yang belum.

Berhenti mencari cari kesalahan saudara yang sudah baik dan mau beramal. Rangkul saudara seagama yang masih jauh dr Tuhan nya. Berdakwah dengan lemah lembut dan menyingkirkan hawa nafsu yang bisa membinasakan. Berhenti menyalahkan dan membid'ahkan segala amaliyah yang kita belum tau apa dasar mereka melakukannya. 

Karena pemahaman seseorang tergantung nyandaknya akal. Dan nyandaknya akal dipengaruhi oleh dengan siapa ia interaksi seberapa lama ia belajar dan sejauh mana pengalamannya.

Hanya orang gila yang mengandalkan hawa nafsu Dan berkehendak semua orang harus sama pendapat dengan apa yg diyakini sebagian orang.

Memaklumi adalah cara mencintai paling pantas.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” surat Al Jatsiyah ayt 23-24

Faliyn on Facebook
22 Juli 2015
Share on Google Plus

About Admin

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment